MAKALAH
PENILAIAN DALAM PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN SD
Diajukan
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pembelajaran PKn di SD
Dosen
Pengampu : Jennyta Caturiasari, M.Pd
Disusun
oleh kelompok 8
Diah
Ayu Triutami (1800204)
Deliya
Ainun Putri (1805942)
Rury
Amaliatik (1800186)
Sita
Febrianti (1800168)
Tazza
Clara Sakti (1800040)
Kelas : 3A PGSD
PROGRAM
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS PURWAKARTA
2019
KATA PENGANTAR
Alhamdullilah
hirobil aalamiin, segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam telah memberi
kesehatan dan kekuatan kepada saya sehingga bisa menyusun makalah ini dengan
baik. Makalah yang berjudul “PENILAIAN DALAM PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SD”
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah pembelajaran pendidikan
kewarganegaraan di SD.
Makalah
ini berisi tentang penilaian peserta didik di sekolah dasar, model- model alat
penilaian Pkn di SD, dll. Meski telah disusun secara maksimal oleh kami, tetapi
kami menyadari bahwa pada makalah ini masih banyak kekurangannya. Karena kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.
Demikian
yang dapat kami sampaikan, kami berharap dalam makalah ini bisa memberikan
manfaat kepada pembaca.
Purwakarta, Oktober 2019
Kelompok 8
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Penilaian
merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan secara sesama untuk mengumpulkan
berbagai data sebagai bahan informasi bagi guru dalam pengambialan keputusan
tentang diri siswa yang bersangkutan (Winataputra,dkk). Penilaian juga
digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan dalam proses pembelajaran,
sehingga dapat dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan, dan perbaikan
proses pembelajaran yang telah dilakuakan.
Ada
3 hal yang saling berkaitan dalam
kegiatan penilaian, yaitu penilaian, pengukuran, dan test. Ke tiga istilah itu
sering disalah artikan sehingga tidak jelas makna dan kedudukannya. Secara
prinsip penilaian dalam PKN tidak berbeda dengan penilaian dalam mata pelajaran
lainnya hanya yang berbeda tekanannya, dimana penilaian dalam mata pelajaran
PKN lebih menekankan pada aspek afektif.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.
Apa yang dimaksud dengan penilaian?
2.
Apa saja alat penilaian dalam PKN SD?
3.
Apa saja model-model alat penilaian alat PKN di SD?
4.
Bagaiamana penggunaan alat penilain PKn berbasis Portofolio di SD?
1.3 TUJUAN
1.
Mengetahui tujuan penilaian
2.
Mengetahui alat- alat penilaian dalam PKn di SD
3.
Mengetahui model-model alat penilaian alat PKN di SD
4.
Memahami penggunaan alat penilain PKn berbasis Portofolio di SD
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN PENILAIAN
Penilaian
merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan secara sesama untuk mengumpulkan
berbagai data sebagai bahan informasi bagi guru dalam pengambialan keputusan
tentang diri siswa yang bersangkutan (Winataputra,dkk).
Penilaian
adalah suatu proses yang sistematis dari pengumpulan, analisis,dan
interprestasi informasi/ data untuk menetukan sejauh mana siswa telah mencapai
tujuan pemebelajaran (Groundlund 1985).
Penilaian
adalah kegiatan menafsirkan atau mendeskripsikan hasil pengukuran (Djemari
Mardapi 1999). Sedangkan menurut Losi (1995) Penilaian adalah keputusan tentang
nilai.
2.2
ALAT PENILAIAN DALAM PKN SD
2.2.1
Tes tertulis
Penilaian
bentuk tertulis dilakukan untuk mengukur hasil belajar yang bersifat kompleks.
Dalam ujian tertulis dapat digunakan soal- soal berbentuk esay, objektif, ataua
gabuangan diantara keduanya. Terdiri atas uraian terbatas dan bebas. Nitko (1996)
mengatakan bahwa tes uraian terbatas tepat dipergunakan untuk menilai hasil
belajar kompleks yangberupa kemampuan- kemampuan : menjelaskan sebab akibat;
melukiskan pengaplikasian prinsip-prinsip; mengajukan argumentasi-argumentasi
yang relevan; merumuskan hipotesis-hipotesis dengan tepat; merumuskan asumsi-asumsi
yang tepat; melukiskan keterbatasan-keterbatasan data; merumuskan kesimpulan–kesimpulan
secara tepat; menjelaskan metode dan prosedur; dan hal- hal sejenis yang
menuntut kemampuan siswa untuk melengkapi jawabannya.
Tes
uraian bebas tepat dipergunakan untuk menilai hasil belajar yang bersifata
kompleks yang berupa kemampuan- kemampuan, menghasilkan, menyusun dan
menyatakan ide- ide; memadukan hasil belajar dari berbagai bidang studi dan
merekayasa bentuk- bentuk orisinal seperti mendesain sebuah eksperimen
suatu ide. Tes tertulis lainnya adalah
berupa tes tertulis objektif yang terdiri atas pilihan ganda, benar-salah,
menjodohkan, dan isian singkat.
2.2.2 Tes Perbuatan (performance
treat)
Tes
Perbuatan (performance treat) adalah penilaian tindakan atau tes praktik yang
secara efektif dapat dimanfatkan untuk kepentingan pengumpulan berbagai
informasi tentang bentuk-bentuk perilaku yang diharapkan muncul dalam diri
siswa (keterampilan). Alat yang dipergunakan adalah lembar pengamatan. Tes
perbuatan dapat dipergunakan untuk menilai perilaku seseorang atau sekelompok
orang. Penilaian pada tes perbuatan ini seyogyanya dilakukan sejak persiapan,
proses sampai pada produk.
2.2.3 Tes lisan
Penilaian
berbentuk lisan digunakan untuk menilai hasil belajar dalam bentuk kemampuan
mengemukakan ide-ide dan pendapat-pendapat secara lisan. Untuk melaksanakan tes
lisan diperlukan alat-alat tes berupa soal-soal lisan.
2.2.4 Penilaian Non-tes
Beberapa
teknik non-tes dapat dipergunakan oleh guru agar dapat melakukan penilaian
lebih objektif dan adil. Teknik dan alat non-tes, antara lain :
a.
Observasi
Teknik
ini baik untuk menilai hasil belajar aspek psikomotor. Agar observasi lebih
efektif dan terarah hendaknya :
-
Dilakukan dengan tujuan yang jelas dan
direncanakan sebelumnya;
-
Menggunakan pedoman observasi berupa
daftar cek atau sekala atau model-model pencatatan lainnya;
-
Pencatatan dilakukan selekas mungkin
tanpa diketahui oleh peserta didik yang diobservasi;
-
Kesimpulan dibuat setelah program
observasi selesai dilaksanakan seluruhnya.
b. Kuesioner / Angket
Teknik
ini digunakan untuk menilai hal-hal yang bersifat umum dikalangan peserta
didik. Agar lebih efektif teknik angket ini hendaknya :
-
Dilaksanakan dengan tujuan dan program
yang jelas;
-
Isinya tidak menyimpang dari tujuan yang
diinginkan;
-
Bahasanya sesuai dengan kemampuan dan
kebiasaan peserta didik;
-
Penarikan kesimpulan harus hati-hati,
apabila perlu dengan pengecekan terlebih dahulu.
c. Wawancara
Pertanyaan
dijawab langsung oleh peserta didik yang bersangkutan sehingga terjadi hubungan
timbal balik. Pada wawancara informasi yang digali meliputi berbagai aspek yang
menggambarkan keadaan siswa saat itu.
d. Daftar Cek
Daftar
cek lebih menunjukan sebagai alat dari pada sebagai teknik penilaian, juga
dapat digunakan dalam observasi, wawancara maupun dalam angket. Keuntungan
daftar cek adalah sangat fleksibel untuk mencek kemampuan semua jenis dan
tingkat hasil belajar serta berbagai jenis mata pelajaran.
e. Skala Pilihan
Skala
pilihan dapat digunakan untuk : observasi, wawancara, angket juga untuk
mengukur sikap, kebiasaan ataupun minat.
f. Studi Kasus
Studi
kasus kadang-kadang diperlukan untuk mempelajari peserta didik yang
bertingkahlaku ekstrim.
g. Portofolio
Pendekatan
penilaian fortopolio adalah suatu penilaian yang bertujuan mengukur sejauh mana
kemampuan siswa dalam mengkontruksi dan merefleksi suatu pekerjaan atau tugas
atau karya dengan mengoleksi atau mengumpulkan bahan-bahan yang relevan dengan
tujuan dan keinginan yang dikonstruksi oleh siswa sehingga hasil konstruksi
tersebut dapat dinilai dan dikomentari oleh guru dalam periode tertentu.
Wida
(1984) mengemukakan pertimbangan-pertimbangan dalam menentukan jenis alat
penilaian, yaitu sebagai berikut :
-
Aspek kemampuan yang akan dinilai,
seperti kognitif, afektif dan psikomotor.
-
Sifat bahan yang akan kita sajikan
-
Besar kecilnya kelompok yang akan diuji
-
Frekuensi penggunaan alat penilaian
-
Kesempatan guru untuk koreksi.
2.3 Model-Model
Alat Penilaian PKn SD
2.3.1
Pengembangan Alat Penilaian Kelas dalam PKn
Langkah-langkah
pengembangan alat penilaian kelas dalam PKn yaitu:
a.
Menyusun
Spesifikasi Tes
-
Menentukan kompetensi dasar yang akan di
ukur.
-
Menyusun kisi-kisi tes
b. Menulis
Soal Tes
c. Menelaah Soal
Tes
d. Melakukan
Uji Coba Tes
e. Menganalisis
Butir Soal
f. Memperbaiki
Soal Tes
g. Merakit Soal
h. Melaksanakan
Tes
i. Menganalisis
Hasil Tes
2.3.2
Model-Model Alat Penilaian PKn SD
Penyusunan
tes prestasi belajar (1987), yaitu sebagai berikut :
a. pokok soal yang merupakan
permasalahan yang akan ditanyakan kepada siswa harus dirumuskan secara jelas.
b. rumusan pokok soal dan alternatif
jawaban hendaknya merupakan pernyataan yang diperlukan saja.
c. untuk setiap soal hanya ada satu
jawaban yang benar atau yang paling benar.
d. pada pokok soal sedapat mungkin
dicegah perumusan pernyataan yang bersifat negatif.
e. alternatif jawaban sebaiknya logis
dan pengecoh harus berfubgsu (menarik).
f. diusahakan agar tidak ada petunjuk
untuk jawaban yang benar.
g. diusahakan untuk mencegah penggunaan
option yang terkhir berbunyi “semua jawaban diatas benar” atau “semua jawaban
diatas salah”.
h. diusahakan agar alternatif jawaban
homogen, baik dari segi isi, materi maupun panjang pendeknya pernyataan.
i. apabila alternatif jawaban berbentuk
angka, susunlah secara berurutan mulai angka yang terkecil diatas dan yang
terbesar dibawah.
j. didalam pokok soal diusahakan tidak
menggunakan ungkapan atau kata-kata yang bersifat tidak tentu, seperti
kebanyakan, seringkali, kadang-kadang, pada umumnya.
k. diusahakan agar jawaban butir soal
yang satu tidak tergantung dari jawaban butir soal yang lain.
l.
Dalam merakit soal diusahakan agar jawaban yang benar, kunci jawaban letaknya
menyebar diantara A, B, C, dan D.
-
Model Penilaian Perbuatan
-
Model Penilaian Skala Sikap
-
Model Penilaian Daftar Cek
2.3.3
Model Penilaian Daftar Anekdot
Catatan-catatan kejadian khusus yang
dapat dipergunakan untuk melihat perkembangan atau kelompok siswa.
2.3.4 Model Penilaian Daftar Cocok
Daftar
cocok adalah suatu daftar yang berisi pernyataan-pernyataan tentang suatu
permasalahan yang berkaitan dengan pokok bahasan/sub pokok bahasan yang
disampaiakn pada siswa.
2.3.5 Model Penilaian Skala
Bertingkat (Numerical Rating Scale)
Model
Penilaian Skala Bertingkat adalah alat penilaian non-tes untuk mengukur
karakteristik tertentu sebagaimana diharapkan muncul dalam diri siswa.
2.3.6 Model Penilaian Sosiometri
Sosiometri
adalah suatu teknik untuk mendapatkan informasi tentang struktur hubungan sosial
anggota kelompok dalam suatu kelompok formal (kelas, kantor, organisasi) atau
kelompok non-formal (kelompok bermain, regu olahraga, kesenian).
2.3.7 Model Penilaian Pedoman Wawancara (Interviu)
Dalam
interviu ini dikenal dengan duan cara yaitu secara langsung dan tidak langsung.
Interviu langsung adalah wawancara yang dilakukan dengan sumber utama atau
siswa yang diselidiki untuk menggali data tentang dirinya. Wayan Wida (1984)
mengemukakan pertimbangan-pertimbangan dalam menentukan jenis alat penilaian,
yaitu sebagai berikut :
-
Aspek kemampuan yang akan dinilai
-
Sifat bahan yang akan kita sajikan
-
Besar kecilnya kelompok yang akan diuji
-
Frekuensi penggunaan alat penilaian
-
Kesempitan guru untuk koreksi
2.3.8
Model Penilaian Daftar Baik Buruk
Tabel
2.1
2.3.9
Model Penilaian Daftar Tingkat Urutan
Tabel
2.2
2.4 Penggunaan Alat Penilaian PKn SD Berbasis Portofolio
2.4.1 Tujuan
penilaian portofolio di kelas
Tujuan
penilaian portofolio di kelas yaitu :
a.
Menghargai perkembangan yang terjadi pada diri siswa
b.
Menghargai prestasi terbaik yang ditunjukkan siswa
c.
Mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung
d.
Merefleksikan kesanggupan mengambil risiko dan melakukan eksperimentasi
e.
Meningkatkan efektivitas proses pengajaran
f.
Bertukar informasi dengan orang tua/wali siswa dan guru lain
g.
Membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri positif pada siswa
h.
meningkatkan kemampuan melakukan refleksi diri
i.
Membantu siswa dalam merumuskan tujuan.
2.4.2
Karakteristik Penilaian Portofolio
Hatta
(2004) mengungkapkan bahwa karakteristik penilain portofolio yaitu:
a. Multisumber
b. Authentic
c. Dinamis
d. Eksplisit
e. Integrasi
f. Kepemilikan
g. Beragam
Tujuan
2.4.3 Kelebihan
a. Memungkinkan pendidik mengakses
kemampuan peserta didik untuk membuat, menulis, menghasilkan berbagai tipe
tugas akademik.
b. memungkinkan pendidik menilai
keterampilan/kecakapan peserta didik.
c. Mendorong kolaborasi antara peserta
didik dengan pendidik
d. Memungkinkan pendidik mengintervensi
proses dan menentukan dimana pendidik tersebut perlu membantu
e. Mampu merefleksikan perubahan penting
dalam proses kemampuan intelektual siswa dari waktu ke waktu
f. Menunjukkan prestasi akademik dan
memotret kompetensi siswa
2.4.4 Kekurangan
a.
Memerlukan waktu relatif lama
b.
Pendidik harus tekun, sabar, dan terampil
c.
Tidak ada kriteria yang standar.
BAB
III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Penilaian
adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian
peserta didik. Untuk pengelolaan penilaian di SD pada mkalah ini dapat
disuimpulkan bahwa pengelolaan nilai hasil belajar bersumber dari pengelolaan
aspek pengetahuan, aspek keterampilan, dan aspek sikap yang diperoleh dengan
instrumen; 1) observasi; 2) kuesioner;3) wawancara; 4) daftar cek;5) skala
pilihan;6) studi kasus; dan7) potofolio.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Winataputra
U. S. (2012). Pembelajaran PKn di SD.
Universitas Terbuka: Tanggerang Selatan
Maritosukses.
(2012). Pengertian Penilaian.
[online] http://maritosukses.blogspot.com/2012/ 02/pengertian-penilaian.html?m=1
diakses pada tanggal 7 Oktober 2019.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar