Minggu, 06 Oktober 2019

Pengembangan Model-Model Pembelajaran PKn DI SD/MI Kelas Rendah dan Tinggi


PENGEMBANGAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN PKn
DI SD/MI KELAS RENDAH DAN TINGGI
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pembelajaran PKn di SD
Dosen Pengampu : 1. Drs. H. Kanda Ruskandi, M.Pd.
          2. Jennyta Caturiasari, M.Pd




  

Disusun Oleh Kelompok 6
                                                                 Cindy Cilviani          (1805962)
     Elvira Rosalia           (1800632)
     Milania Nurlaela      (1800170)
     Peni Rosa                 (1801370)
     Sri Nopiyanti           (1806038)
3A PGSD

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS PURWAKARTA
Jl. Veteran No. 08 Purwakarta
2019






KATA PENGANTAR

            Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberi nikmat iman dan nikmat sehat kepada kami sehingga atas izin-Nya kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan sebaik-baiknya.
            Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Maka dari itu, kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca, agar kami dapat memperbaiki makalah ini menjadi lebih baik.
Selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan semua pihak. Penyusun terimakasih kepada semua teman-teman yang telah ikut berpartisipasi dalam mengerjakan tugas makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi pembaca.










Purwakarta, 30 September 2019



(Penyusun)



DAFTAR ISI


COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
B.     Rumusan Masalah
C.     Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Model Pembelajaran
B.     Model Pembelajaran di Kelas Rendah (1, 2, 3 SD/MI)
C.     Model Pembelajaran di Kelas Tinggi (4, 5 dan 6 SD/MI)
BAB III
A.    Kesimpulan
B.     Saran





BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pada era globalisasi kualitas sumber daya manusia menjadi kebutuhan mendesak yang perlu diprioritaskan oleh pemerintah. Lembaga pendidikan sebagai tempat penyelenggaraan proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan yang tepat adalah sekolah.
Untuk mencapai tujuan pendidikan yang berkualitas diperlukan model pembelajaran yang memotivasi peserta didik agar mereka mudah memahami segala teori dan praktek dalam mencapai tujuan PKn, yaitu menjadi warga negara yang baik. Model pembelajaran tersebut harus memuat wawasan yang luas dan komprehensif agar peserta didik mampu secara individual maupun kelompok aktif menggali dan menemukan kosep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik, bermakna dan otentik (Richmond, 1977; Joni, 1996).
Dilihat dari perkembangan psikologis seperti diteorikan oleh Piaget peserta didik SD/MI dengan rentang usia 6-12 tahun berada pada tingkat operasi kongkret (concrete operation) dan awal dari operasi formal (formal operation) yang ditandai dengan mulai berkembangnya abstraksi dalam pemikiran. Dilihat dari lingkungan kehidupannya seperti dikonsepsikan oleh Paul R. Hanna dalam model lingkup kehidupan semakin meluas (expanding environment), peserta didik di SD/MI berada dalam lingkup komunitas dan sosial budaya,rumah,sekolah,dan lingkungan sekitar ( lingkungan desa sampai dengan lingkungan negara ).
Dengan mempertimbangkan perkembangan psikologis dan lingkup interaksi sosial budaya peserta didik telah ditetapkan bahwa pelaksanaan kegiatan kurikuler di SD/MI dibagi dalam 2 penggalan. Penggalan pertama terdiri atas kelas-kelas rendah ( I, II, III), dan penggal kedua terdiri dari atas kelas-kelas yang lebih tinggi (IV, V, VI). Untuk kelas-kelas rendah kegiatan kurikuler diorganisasikan dalam bentuk pembelajaran tematis, sedangkan untuk kelas-kelas tinggi diorganisasikan dalam bentuk pembelajaran berbasis mata pelajaran.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian model pembelajaran?
2.      Bagaimana model pembelajaran dikelas rendah?
3.      Bagaimana model pembelajaran dikelas tinggi?

C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian dari model pembelajaran
2.      Untuk mengetahui model-model pembelajaran dikelas rendah
3.      Untuk mengetahui model-model pembelajaran dikelas tinggi
4.      Untuk memenuhi salah satu tugas pembelajaran PKn di SD





BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Model Pembelajaran
Menurut KBBI, model merupakan pola (contoh, acuan, ragam dan sebagainya) dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan. Pembelajaran berasal dari kata belajar yang artinya berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Sedangkan  menurut Trianto (2012:51) model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas.
Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pelajaran dan membimbing pembelajaran dikelas atau yang lain. Jadi, dapat disimpulkan model pembelajaran merupakan suatu pola yang dapat menghasilkan perubahan perilaku oleh pengalaman peserta didik.

B.     Model Pembelajaran di Kelas Rendah (1, 2, 3 SD/MI)
Bredekamp (1992)  berpandangan bahwa pada usia pendidikan dasar (6-15 tahun) kemampuan intelektual, sosio-emosional, fisik dan moral anak, berkembang secara terpadu sehingga proses pengembangan dalam pembelajaran harus dilangsungkan secara terpadu.
Pada kurikulum tahun 2006, model pembelajaran yang digunakan pada kelas rendah yaitu pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik adalah aplikasi pendekatan pembelajaran terpadu yang dikembangkan melalui suatu “tema” yang didalamnya terkandung kompetensi dasar dan materi yang saling berkaitan antar mata pelajaran berdasarkan hasil analisis kompetensi dasar dari masing-masing mata pelajaran. Adapun yang dimaksud pembelajaran terpadu adalah proses pembelajaran yang mengaitkan atau menghubungkan tema atau topik yang berkaitan dalam satu mata pelajaran atau antar mata pelajaran pada suatu kurikulum sekolah. Karakteristik model pembelajaran terpadu adalah holistik, bermakna, otentik dan aktif (Richmond, 1997; Joni, 1996 ).
Menurut Alunan,dkk.,2004, dalam pembelajaran tematik terdapat beberapa hal yang perlu mendapat perhatian, yaitu:
1.      Pembelajaran tematik dimaksudkan agar pelaksanaan kegiatan pembelajaran lebih bermakna dan utuh.
2.      Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik perlu mempertimbangkan antara lain alokasi waktu setiap tema, memperhitungkan banyak dan sedikitnya bahan yang ada di lingkungannya
3.      Usahakan pilih tema yang terdekat dengan anak
4.      Lebih mengutamakan kompetensi dasar yang akan dicapai dari tema.
           

Model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran SD/MI kelas rendah, antara lain:
1.      Model Webbed ( jaring laba-laba )
Pada model pembelajaran tematik jaring laba-laba guru menyajikan pembelajaran dengan tema yang menghubungkan antar mata pelajaran. Model jaring laba-laba adalah pembelajaran yang mengintegrasikan materi pengajaran dan pengalaman belajar melalui keterpaduan tema. Tema menjadi pengikat keterkaitan antar satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.
2.      Model Connected ( keterhubungan / terkait )
Model pembelajaran connected dimana guru mencermati standar kompetensi suatu mata pelajaran untuk menentukan keterkaitan antar kompetensi dasar suatu mata pelajaran dalam satu tingkat kelas.
3.      Model Integrated
Model integrated merupakan model pemaduan sejumlah tema (topik) pembelajaran dari mata pelajaran yang berbeda tetapi esensinya sama dalam sebuah tema atau topik tertentu.

C.    Model Pembelajaran di Kelas Tinggi (4, 5 dan 6 SD/MI)
Model pembelajaran yang digunakan pada SD kelas tinggi yaitu model pembelajaran portofolio. Pembelajaran portofolio adalah sebuah inovasi dalam pembelajaran PKn sebagai wujud nyata dari pembelajaran kontekstual. Pembelajaran portofolio mengandalkan keaktifan siswa untuk terjun ke lapangan guna menghubungkan antara tekstual dengan kontekstual di bawah bimbingan guru guna memperoleh sebuah pengalaman langsung yang hasilnya harus disajikan di kelas oleh masing-masing kelompok siswa dengan masalah yang dipilihnya.
Portofolio merupakan kumpulan hasil kerja siswa. Hasil kerja itu sering disebut artefak. Artefak-artefak itu dihasilkan dari pengalaman belajar atau proses pembelajaran siswa dalam periode waktu tertentu. Artefak-artefak itu diseleksi dan disusun menjadi satu portofolio. Dengan kata lain portofolio adalah suatu koleksi pribadi hasil pekerjaan seorang siswa bersifat individual yang menggambarkan cara pencapaian, kegiatan belajar, kekuatan, dan pekerjaan terbaik siswa tersebut.
Dalam pembelajaran portofolio, para siswa akan dibimbing oleh guru dan melalui pemberian petunjuk secara bertahap untuk mengidentifikasi dan mempelajari suatu masalah kebijakan publik dan untuk mengidentifikasi dan mempelajari suatu masalah kebijakan publik untuk membuat portofolio kelas siswa. Kelas siswa didorong untuk menyajikan portofolionya secara lisan di hadapan kelas atau di kelas lain atau bahkan di sekolah lain. Pengetahuan yang diperoleh siswa dalam mengkaji suatu masalah di masyarakat sangatlah berharga. Oleh karena itu, siswa diminta untuk menyebarkan pengetahuan mereka kepada teman-temannya agar bermanfaat, berbagai pengetahuan juga akan berharga bagi siswa hal itu akan membantu siswa mengembangkan keterampilan keterampilan yang penting untuk berpartisipasi dalam masyarakat yang dapat mengatur diri sendiri.
Langkah-langkah model pembelajaran berbasis portofolio menurut Center for Civic  Education (2002:55-7b), yaitu sebagai berikut;
1.      Mengidentifikasi masalah yang ada dalam masyarakat.
Dijelaskan oleh Dasim budimansyah (2002:14), dalam tahap ini perlu diawali oleh diskusi kelas guna berbagi pengetahuan tentang masalah masalah di masyarakat untuk mengerjakan ini seluruh siswa hendaknya membaca dan mendiskusikan masalah-masalah yang dapat ditemukan di masyarakat.
2.      Memilih masalah untuk kajian kelas
Sebelum memilih masalah yang akan dipelajari atau dikaji hendaknya para siswa (kelas) mengkaji terlebih dahulu pengetahuan yang telah mereka miliki tentang masalah-masalah di masyarakat, dengan langkah berikut;
a. Mengkaji informasi yang telah dikumpulkan yang dianggap paling penting. Dalam hal ini guru memberikan bimbingan kepada siswa pada saat mendeskripsikan hasil belajar siswa yang diperoleh dari pekerjaan rumah.
b.Mengadakan pemilihan secara demokratis tentang masalah yang akan mereka kaji dengan cara membeli satu masalah pemilihan dapat dilakukan secara musyawarah atau pengambilan suara.
3.      Mengumpulkan informasi tentang masalah yang akan dikaji oleh kelas
Setelah kelas memilih atau masalah maka selanjutnya para siswa perlu mengumpulkan informasi tambahan yang akan digunakan dalam pengembangan portofolio. Dalam hal ini guru hendaknya membimbing siswa dalam mendiskusikan sumber-sumber informasi berkenaan dengan masalah yang dikaji.
4.      Mengembangkan Portofolio Kelas
Dalam buku panduan guru "Kami Bangsa Indonesia"Proyek Kewarganegaraan (2002:12) Jelaskan bahwa langkah-langkah yang harus ditempuh pada tahap ini yaitu sebagai berikut:
a.       Kelas dibagi kedalam empat kelompok
b.      Guru mengulas tugas-tugas rinciannya untuk portofolio
c.       Gunakan informasi yang dikumpulkan oleh tim portofolio
d.      Gunakan informasi yang dikumpulkan oleh tim peneliti
e.       Membuat portofolio

Model pembelajaran portofolio di SD/MI kelas tinggi yaitu, sebagai berikut;
1.      Model Contexstual Teaching Learning
Model CTL disebut juga REACT, yaitu relating (belajar dalam kehidupan nyata), experiencing (belajara dalam konteks eksplorasi, penemuan, dan penciptaan), applying (belajar dengan menyajikan pengetahuan untuk kegunaannya), cooperating (belajar dalam konteks interaksi kelompok), dan transferring (belajar dengan menggunakan penerapan dalam konteks baru atau konteks lain).
2.      Model Kegiatan Sosial dan PKn
Model yang di pelipori oleh Fed Newman ini mencoba mengajarkan pada siswa bagaimana memengaruhi kebijakan ini model ini mendorong partisipasi aktif siswa dalam kehidupan polotik, ekonomi, sosial dalam masyarakat.
3.      Metode Bercerita
Menciptakan pembelajaran PKn yang menyenangkan dengan meode bercerita, menjadi salah satu teknik pembelajaran yang berguna dalam membangun karakter dan kepribadian siswa.
4.      Model Pembelajaran Induktif
Pendekatan ini dikembangkan oleh filsuf Francis Bacon yang menghendaki penarikan kesimpulan didasarkan atas fakta-fakta yang konkrit sebanyak mungkin. semakin banyak fakta semakin banyak kita menarik kesimpulan.
5.      Model Pembelajaran Deduktif
Pendekatan deduktif merupakan pendekatan yang mengutamakan penalaran dari umum ke khusus.





BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Model pembelajaran yang digunakan pada kelas rendah yaitu pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik adalah aplikasi pendekatan pembelajaran terpadu yang dikembangkan melalui suatu “tema” yang didalamnya terkandung kompetensi dasar dan materi yang saling berkaitan antar mata pelajaran berdasarkan hasil analisis kompetensi dasar dari masing-masing mata pelajaran. Pada kelas rendah ini, peran guru dalam mengajar masih terlibat sepenuhnya untuk mendampingi peserta didiknya.
Sedangkan di kelas tinggi yaitu menggunakan pembelajaran portofolio. Pembelajaran portofolio ini, guru tidak terlibat secara penuh dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Guru hanya bersifat membimbing dan memfasilitasi apa yang diperlukan siswa-siswa secara demokratis mengidentifikasi, merumuskan sampai mencari berbagai solusi tentang kebijakan publik yang ada di lingkungan hidupnya

B. SARAN
            Peningkatan kualitas peserta didik adalah tugas seorang guru. Dalam proses tersebut dibutuhkan metode atau model pembelajaran yang menarik. Maka dari itu, guru diharapkan untuk terus mengembangkan model pembelajaran agar peserta didik mudah memahami apa yang disampaikan oleh guru tersebut.




DAFTAR PUSTAKA

Winataputra, Udin. S (2013). Pembelajaran PKn di SD. Universitas Terbuka: Tanggerang
Selatan.

Sundawa, Dadang (2009). Pembelajaran Kewarganegaraan. Universitas Pendidikan Indonesia:
Bandung.

Trianto (2010). Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Prestasi Pustaka: Jakarta.

Susanto, Ahmad (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Prema Media
Group: Jakarta.

Andyana, Metta (2017). http://mettaadnyana.blogspot.com/2017/01/model-model-pembelajaran-pkn-di-sd.html. Diakses pada 30 September 2019.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Makalah Pembelajaran PKn di SD

MAKALAH PEMBELAJARAN PKn di SD Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pembelajaran PKn di SD Dosen Pengampu : Jennyta ...