MAKALAH
Pengembangan Model Pembelajaran PKn
Untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Pembelajaran PKn di
SD
Dosen pengampu Drs. H. Kanda Ruskandi, M.Pd. dan Jennyta
Caturiasari, M.Pd.
Di Susun Oleh
Alfina Hasna N (1800997)
Nuraeni (1806023)
Oktamilla Indah P (1800598)
Risna Yuliana (1806711)
Syifa Alyadani (1800760)
Kelompok
5
Kelas
: 3A PGSD
PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS PURWAKARTA
2019/2020
Kata Pengantar
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT
karena berkat rahmatnya makalah ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam
semoga tetap tecurah limpahkan kepada Nabi kita Nabi Muhammad SAW.
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memberikan informasi kepada pembaca
tentang Pengembangan Model Pembelajaran PKn..
Berkat dukungan dan semangat yang diberikan dari semua pihak, akhirnya
makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Kritik dan saran yang membangun penulis harapkan dari berbagai pihak demi
perbaikan karya tulis ini.
Purwakarta, 2 Oktober
2019
Penyusun
Daftar Isi
Kata Pengantar
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan
Kewarganegaraan dalam kurikulum 2004 telah mengalami perubahan yang sangat
besar, dari pengembangan materi dalam kurikulum sebelumnya. Dalam kurikulum
2004 pengembangan materi PKn, baik untuk jenjang SMP maupun SMA lebih
bercirikan keilmuan. Hal ini tidak terlepas dari adanya karakteristik
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn ) dengan paradigma baru, yaitu bahwa PKn
merupakan suatu bidang kajian ilmiah dan program pendidikan di sekolah dan
diterima sebagai wahana utama serta esensi pendidikan demokrasi di Indonesia
yang dilaksanakan melalui Civic Intellegence,
yaitu kecerdasan dan daya nalar warga negara baik dalam dimensi spiritual,
rasional, emosional maupun sosial; Civic Responsibility,
yaitu kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara yang bertanggung
jawab dan Civic Participation, yaitu kemampuan berpartisipasi
warga negara atas dasar tanggung jawabnya, baik secara individual, sosial
maupun sebagai pemimpin hari depan.
Ciri utama PKn
(baru) tidak lagi menekankan pada mengajar tentang PKn tetapi lebih
berorientasi pada membelajarkan PKn atau pada upaya-upaya guru untuk ber-PKn
atau melaksanakan PKn. Oleh karena itu, guru hendaknya memiliki kemampuan untuk
memilih dan menggunakan metode pembelajaran PKn yang efektif, tepat, menarik,
dan menyenangkan untuk membelajarkan PKn tersebut.
a. Apa yang dimaksud
dengan pembelajaran PKn?
b. Apa faktor yang mempengaruhi pembelajaran PKn?
c. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran?
d. Apa saja faktor yang mempengaruhi model pembelajaran?
e. Apa saja langkah-langkah yang harus dipertimbangkan dalam
menyusun model pembelajaran PKn?
f. Apa saja komponen-komponen yang harus dikembangkan dalam
pengembangan model pembelajaran PKn?
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut:
a. Untuk mengetahui pengertian pembelajaran PKn
b. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
pembelajaran PKn
c. Untuk mengetahui pengertian model pembelajaran
d. Untuk mengetahi faktor-faktor yang mempengaruhi model
pembelajaran
e. Untuk mengetahui langkah-langkah menyusun model
pembelajaran PKn
f. Untuk mengetahui komponen-komponen dalam pengembangan
model pembelajaran PKn.
Manfaat
pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan informasi kepada khalayak umum
terkait pengembangan model pembelajaran PKn.
BAB II
PEMBAHASAN
Berdasarkan UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
berubah menjadi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dan dalam Kurikulum 2004
disebut sebagai mata pelajaran Kewarganegaraan (Citizenship). Mata
pelajaran Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada
pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosial kultur, bahasa, usia, dan
suku bangsa untuk menjadi warga Negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan
berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Fungsinya adalah
sebagai wahana untuk membentuk warga negara yang cerdas, terampil, berkarakter
yang setia kepada bangsa dan negara Indonesia dengan merefleksikan dirinya
dalam kebiasaan berfikir dan bertindak sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD
1945 (Balitbang, 2002: 7).
Pendidikan
Kewarganegaraan adalah wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur
dan moral yang berakar pada budaya Bangsa Indonesia yang diharapkan dapat
diwujudkan dalam bentuk perilaku dalam kehidupan sehari-hari siswa baik sebagai
individu, masyarakat, warganegara dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
Perilaku-perilaku tersebut adalah seperti yang tercantum di dalam penjelasan
Undang-Undang tentang Pendidikan Nasional pasal 39 ayat (2) yaitu perilaku yang
memancarkan iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam masyarakat yang
terdiri dari berbagai golongan agama, perlaku yang bersifat kemanusiaan yang
adil dan beradab, perilaku yang mendukung persatuan bangsa dalam masyarakat
yang beraneka ragam kebudayaan dan beraneka ragam kepentingan., perilaku yang
mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan perorangan dan golongan
sehingga perbedaan pemikiran, pendapat atau kepentingan diatas melalui
musyawarah dan mufakat, serta perilaku yang mendukung upaya untuk mewujudkan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Di
samping itu Pendidikan Kewarganegaraan juga dimaksudkan sebagai usaha untuk
membekali siswa dengan budi pekerti, pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan
dengan hubungan antara sesama warga negara maupun antar warga negara dengan
negara. Serta pendidikan bela negara agar menjadi warga nagara yang dapat
diandalkan oleh bangsa dan negara.
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi
keberhasilan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan antara lain adalah sebagai
berikut.
1.
Guru
Seorang guru yang profesional dituntut untuk
mempunyai kemampuan-kemampuan tertentu, Guru merupakan pribadi yang berkaitan
erat dengan tindakannya di dalam kelas, cara berkomunikasi, berinteraksi dengan
warga sekolah dan masyarakat umumnya. Membicarakan masalah guru yang baik, (S.
Nasution dalam Amin Suyitno, 1997:25) mengemukakan sepuluh kriteria yang baik
adalah: 1) memahami dan menghormati siswa, 2) menguasai bahan pelajaran yang
diberikan, 3) menyesuaikan metode pengajaran dengan bahan pelajaran, 4) menyesuaikan
bahan pengajaran dengan kesanggupan individu, 5) mengaktifkan siswa dalam
belajar, 6) memberikan pengetahuan sehingga terhindar dari sikap verbalisme, 7)
menghubungkan pelajaran dengan kebutuhan siswa, 8) mempunyai tujuan tertentu
dengan tiap pelajaran yang diberikannya, 9) tidak terikat oleh teks book,
dan 10) tidak hanya mengajar dalam arti menyampaikan pengetahuan saja
kepada siswa melainkan senantiasa membentuk pribadi anak.
2.
Siswa
Jika ditinjau dari siswa, maka banyak
faktor-faktor yang perlu mendapat perhatian, lebih-lebih hubungannya dengan
belajar PKn. PKn bagi siswa pada umumnya merupakan pelajaran yang kurang
disenangi karena kurangnya antusias siswa terhadap pelajaran ini. Karena itu
dalam interaksi belajar mengajar PKn seorang guru harus memperhatikan
faktor-faktor yang menyangkut siswa, yaitu:
1)
Apakah siswa
cukup cerdas, cukup berbobot, dan siap belajar PKn?
2)
Apakah siswa
berminat, tertarik dan mau belajar PKn?
3)
Apakah siswa
senang dengan cara belajar yang kita berikan?
4)
Apakah siswa
dapat menerima pelajaran dengan baik dan benar
5)
Apakah suasana
interaksi belajar mengajar mendorong siswa belajar?
Dengan
faktor-faktor tersebut guru dapat menentukan strategi pembelajaran yang seperti
apa agar siswa berhasil dalam belajar.
3.
Sarana dan Prasarana
Pembelajaran akan dapat berlangsung lebih baik
jika sarana dan prasaranya menunjang. Sarana yang cukup lengkap seperti
perpustakaan dengan buku-buku PKn yang relevan.
4.
Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran PKn adalah strategi
pembelajaran yang aktif, Pembelajaran aktif ditandai oleh dua faktor
yaitu 1) Adanya interaksi antara seluruh komponen dalam proses
pembelajaran terutama antara guru dan siswa, dan 2) Berfungsi secara
optimal seluruh sence siswa yang meliputi indera, emosi, karsa, dan
nalar. Dalam pembelajaran siswa aktif, metode-metode yang dianjurkan
antara lain metode tanya jawab, drill, diskusi, eksperimen, pemberian tugas,
dan lain-lain. Pemilihan metode yang diterapkan tentu saja disesuaikan dengan
mata pelajaran, tujuan pembelajaran, maupun sarana yang tersedia.
3
Model
Pembelajaran adalah seluruh rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi
segala aspek sebelum dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala fasilitas
yang terkait yang digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam proses
belajar m
4
.
Pembelajaran
PKn selayaknya dapat membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan
intelektual yang memadai serta pengalaman praktis agar memiliki kompetensi dan
efektvitas dalam berpartisipasi. Oleh karena itu, ada dua hal yang perlu
mendapat perhatian guru atau calon guru dalam mempersiapkan pembelajaran PKn di
kelas, yakni bekal pengetahuan materi pembelajaran dan metode atau pendekatan
pembelajaran.
Hal-hal
yang harus diperhatikan guru dalam medesain pembelajaran PKn menurut Skllbeck
(1984) membagi faktor yang dapat menggambarkan situasi sebagai bahan analisis
guru atas dua bagan, alah faktor eksternal (external
factors) dan faktor nternal (internal
factors). Perhatkanlah faktor-faktor eksternal dan nternal
menurut Skillbeck berkut ini :
1. Faktor-faktor eksternal
a. Perubahan sosial-budaya dan harapan masyarakat
b. Tuntutan dan tantangan sistem pendidikan
c. Perubahan mata pelajaran yang akan diajarkan
d. Kontribusi dari sistem dukungan guru
e. Sumber masukan bagi sekolah
2. Faktor-faktor internal
a. Siswa meliputi aspek bakat, kecakapan dan kebutuhannya
b.Guru meliputi aspek nilai, sikap, keterampilan
mengajar, pengetahuan, pengalaman, kekuatan dan kelemahan khusus serta perannya
c. Etos kerja sekolah dan struktur politik
d. Sumber-sumber bahan pembelajaran
e. Masalah-masalah dan kekurangan-kekurangan yang
dirasakan dalam kurikulum yang berlaku.
Dua
faktor saling mengisi, saling berpengaruh dan saling menentukan keberhasilan
guru mengajar dan siswa belajar. Dengan kata lain, tugas guru yang
cukup strategis bagi keberhasilan mengelola proses belajar mengajar akan sangat
dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam mempertmbangkan, meramu, mengemas,
merancang atau mendesan faktor-faktor datas dalam suatu model program
pembelajaran.
Seperti telah
dikemukakan di atas, bahwa mengembangkan desain pembelajaran merupakan tugas
tim, bahkan melibatkan guru atau tidak melibatkannya. Namun, ada hal
yang mendapat tekanan dalam pengembangan desain pembelajaran, ialah
mengembangkan materi pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru. Tugas
pengembangan materi pembelajaran sebagai aspek penting dalam pengembangan
desain pembelajaran PKn di Indonesia, khususnya pasca berlakunya Permendiknas
Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi adalah tugas satuan pendidikan.
2.5 Langkah – langkah dalam Menyusun Model
Pembelajaran
Seperti telah
dikemukakan terdahulu bahwa pengembangan desain pembelajaran merupakan
tugas awal bagi guru dalam mengembangkan kurikulum. Ada tiga langkah
yang perlu dipertimbangkan oleh guru dalam menyusun desain pembelajaran sebagai
bagan dari tugas pengembangan kurikulum di satuan pendidikan, ialah:
1. Mengkaji dan menentukan Standar Kompetensi
2. Mengkaji dan menentukan Kompetensi Dasar
3. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran
2.6 Komponen Pengembangan Model Pembelajaran
PKn
Materi PKn
dengan paradigma baru dikembangkan dalam bentuk standar nasional PKn yang
pelaksanaannya berprinsip pada implementasi kurikulum terdesentralisasi. Dalam
mengembangkan desain pembelajaran PKn, ada empat komponen yang perlu
dikembangkan, yakni:
1. Standar kompetensi
2. Kompetensi dasar
3. Substansi materi
4. Indikator pencapaian sebagai kriteria keberhasilan
pencapaian kompetensi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendidikan
Kewarganegaraan adalah wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur
dan moral yang berakar pada budaya Bangsa Indonesia yang diharapkan dapat
diwujudkan dalam bentuk perilaku dalam kehidupan sehari-hari siswa baik sebagai
individu, masyarakat, warganegara dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
Di
samping itu Pendidikan Kewarganegaraan juga dimaksudkan sebagai usaha untuk
membekali siswa dengan budi pekerti, pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan
dengan hubungan antara sesama warga negara maupun antar warga negara dengan
negara. Serta pendidikan bela negara agar menjadi warga nagara yang dapat
diandalkan oleh bangsa dan negara.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi pembelajaran PKn yaitu diantaranya adalah guru, siswa, sarana
dan prasarana, dan strategi pembelajaran.Hal-hal yang harus diperhatikan guru dalam medesain pembelajaran PKn
menurut Skllbeck (1984) membagi faktor yang dapat menggambarkan situasi sebagai
bahan analisis guru atas dua bagan, alah faktor eksternal (external factors) dan faktor nternal
(internal factors).
Selain faktor ada langkah-langkah yang perlu
dipertimbangkan oleh guru dalam menyusun desain pembelajaran sebagai bagan dari
tugas pengembangan kurikulum di satuan pendidikan diantaranya yaitu : Mengkaji
dan menentukan Standar Kompetensi, Mengkaji dan menentukan Kompetensi Dasar, dan Mengidentifikasi
Materi Pokok/Pembelajaran. Dalam mengembangkan desain pembelajaran PKn, ada
empat komponen yang perlu dikembangkan, yakni: Standar kompetensi, Kompetensi
dasar, Substansi materi, dan Indikator pencapaian sebagai kriteria keberhasilan
pencapaian kompetensi.
DAFTAR PUSTAKA
Djola.Blogspot.com.(2017,07).
Pembelajaran PKn. Diakses pada Juli 2017 pukul 7.50 PM dari http://belajarpendidikanpkn.blogspot.com/2017/07/pembelajaran-pkn.html
Susanto,Hady.Wordpress.com.
(2013-05-16). Pembelajaran PKn di SD. Diakses pada 16 Mei 2013 dari https://bagawanabiyasa.wordpress.com/2013/05/16/pembelajaran-pkn-di-sd/
Mihsan,Ahmad.Blogspot.com.(2018-08-08).
Pengembangan Desain dan Model Pembelajaran PKn. Diakses pada 08 Agustus 2018
dari http://mihsanahmad0.blogspot.com/2018/08/pengembangan-desain-dan-model.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar